Angkatan Udara Korea akhirnya menerima pesawat tanker pertama dari empat yang dipesan kepada Airbus.
Pesawat tanker pertama Airbus A330 MRTT (Multi Role Tanker Transport) pesanan AU Korea itu mendarat di Gimhae Air Base di Busan, Korea Selatan (12/11/2018).
"Tanker pertama tiba di pangkalan udara Gimhae sekitar pukul 2 siang. Pesawat akan menerima berbagai tes penerimaan selama sekitar satu bulan sebelum dioperasikan," ujar pejabat Angkatan Udara.
Sementara Aiburs merilis berita pada 12 November bahwa A330 MRTT Korea yang diterbangkan secara bersama oleh pilot Airbus dan Korea, sudah tib di Korea.
Pesawat menempuh penerbang feri dari Airbus Final Assembly Line di Getafe, Spanyol dengan berhenti di Vancouver, Kanada.
Pesawat selanjutnya akan melaksanakan sejumlah uji darat dan udara di Gimhae. Pengujian udara akan dijalankan bersama pesawat tempur F-15K dan KF-16 yang dioperasikan AU Korea.
Tim Airbus akan membantu AU Korea selama proses transisi sampai pesawat diserahkan. Airbus mengatakan bahwa pengiriman keempat pesawat A330 MRTT akan rampung pada akhir 2019.
A330 MRTT menyisihkan pesaingnya dari Boeing dan Israel Aerospace Industries (IAI) dan terpilih pada 2015. Nilai kontraknya sekitar 1,2 miliar dolar AS.
Saat berkompetisi, Boeing menawarkan KC-46A Pegasus, sementara IAI maju dengan B767-300 Multi Mission Tanker Transport (MMTT).
Disamping F-15K dan KF-16, elemen udara utama Korea kedepannya adalah 40 jet canggih F-35A Lightning II JSF yang akan memperkuat antara 2019 dan 2021.
Ketiga jenis pesawat tempur ini akan dilayani oleh A330 MRTT yang mampu membawa 240.000 pon (108 ton) bahan bakar.
Dengan bahan bakar terissi penuh, KF-16 mampu beroperasi 10 menit di atas pulau kecil East Sea di Dokdo dan lima menit di atas Ieodo, yaitu sebuah struktur buatan di laut selatan Pulau Jeju.
Sementara F-15K mampu beroperasi di atas Dokdo dan Ieodo sekitar 30 dan 20 menit. Namun jika F-15K menerima pengisian bahan bakar dari tanker, akan mampu beroperasi selama 90 menit di Dokdo dan 80 menit di Ieodo.
Korea Selatan memutuskan untuk memesan A330 MRTT pada Juni 2015.
Beny Andrian/Lesat